Thursday, March 01, 2007

It's been a while

Wah.. ternyata udah lama gila gw ga nulis di blog! Kenapa ya? Let say... karena ikutan pemira, lantas mundur dan nyalon jadi kahim, hearing2 dan kampanye serta tugas2 kuliah yang tiada henti dan mulai BLBH. Terutama IF3221.

Koq jadi berkeluh kesah gini... Yasudahlah ya... . Sebenernya sih mau nulis sesuatu tentang pemilu di hmif... . Tapi ntar dihitung sebagai kampanye lagi? Ga lah ya... . Pure karena gw perlu nulis aja. Mumpung masih berlangsung event-nya.

Hmm.... progress nya adalah, sekarang masih pemungutan suara nih. Agak lupa juga sampe tanggal berapa. Ya, pokoknya minggu ini beres lah.

Secara overall -contoh penggunaan kata 'secara' yang baik dan benar-, pemilu kali ini jauh lebih baik daripada pemilu pemilu sebelumnya di HMIF. Um... kenapa? Ya.. panpelnya lebih rapi kerjanya, pelanggaran ditindak dengan lebih transparan, regulasi dijalankan dengan lebih tegas -misalnya soal hearing, mulainya tepat waktu kecuali hearing terakhir-, lebih niat lah. Trus, massa juga lebih banyak yang dateng ke hearing -dibandingkan pada pemilu2 sebelumnya yg gw tau-, meskipun kalau dikomparasi dengan jumlah anggota biasa HMIF secara keseluruhan ya hitungannya masih sedikit... .

Ya, cuma yang mengganggu gw sih itu aja. Sedikitn orang yang mau dateng ke hearing. Iya sih, dateng hearing emang bukan kewajiban anggota biasa -menurut AD/ART-. Tapi kan, gimana mau maju kalo gini terus. Bayangin aja, kalo ruang 7601 penuh, itu baru sekitar 60 orang dateng. Anggota biasa HMIF ada 98 + 128 + 93 + 39 + 10 = segitulah. Kayanya 300 mah lewat. 360 lah ya.... . Berarti cuma seperenam anggota biasa yang hadir. 5/6 yang lain?

Yang menjadi masalah adalah, siapa pun kahim terpilih nanti -termasuk mungkin gw-, hanya sekitar 60 orang yang bener2 tahu -melalui hearing2 tadi- mau dibawa kemana himpunan selama satu periode kepengurusan. Bagus kalo ada media lain yang bisa membuat orang tahu soal 'mau kemana sang kahim membawa himpunan ini'. Lha, masalahnya, media kampanye emang terbatas. Apa si yang bisa didapet orang dari standing figure dan foto2? Terlebih lagi, emang komunikasi verbal langsung lah yang paling efektif buat orang untuk memahami sang calon: karakteristiknya, pembawaannya, bagaimana dia bersikap dalam kondisi tertekan, dan yang paling penting: mau kemana dia bawa himpunan.

Hmm... terbersit ide gimana kalo tahun depan cuma yang dateng hearing yang boleh milih??? Haha, kita lihat saja komentar buat postingan ini.

Oiya, lupa, ada hal bagus lainnya dari pemilu kali ini: tur cakahim. Makasi banget buat panpel deh atas 10 menit yang berharga banget di tiap kelas tur. Tengkyu2. Fitur pemilu yang satu itu perlu banget untuk dipertahankan...

Anyway, ini bukan media kampanye kan, panpel? Dari tadi gw menyoroti soal pelaksanaan pemilunya aja kan?? Hwehehe.

7 comments:

Anonymous said...

uhm... coba taon depan bikin hearing online aja, teleconference gituh :D

o ya, IMHO, esensi memilih seorang ketua bukanlah semata dari apa yang akan dia lakukan saja. ada dimensi yang lebih kompleks dari itu. di sinilah kredibilitas seseorang 'bermain'.

so... hanya peserta hearing saja yang boleh milih? that's kinda stupid idea untuk pemilihan ketua sebuah *organisasi*. the proof is left as an exercise for the reader... :)

Zakka Fauzan Muhammad said...

Wah si berto gaya ngomongnya... Tapi tetep, kalo orang gak dateng hearing, darimana dia bisa menilai seseorang?? Subjektif sajakah?

Kalo saya lebih setuju ada pembobotan suara... Jadi kaya suara dari seorang saya tuh harusnya 3.. :D

Anonymous said...

subjektif, iya tentunya (namanya juga milih pemimpin). subjektif saja? mestinya nggak.

media lisan (misalnya melalui hearing) mungkin memang salah satu media paling mudah untuk dijadikan sarana menilai seseorang, tapi bukan satu2nya cara yang ada untuk melakukan hal itu.

pembobotan suara bisa saja dilakukan, tapi resikonya, akan timbul suasana kurang kondusif akibat sistem "kelas" suara tersebut. jadi kalau toh memang mau dibuat seperti itu, harus dipersiapkan worst-case scenarionya dulu. :)

tapi melihat karakteristik anak IF... mo digimanain juga sistem pemilihannya hasilnya ga akan beda jauh lah.

kalo mo yg dateng hearing banyak mah, mending juga gini: hearingnya bikin di tempat yg nyaman (7601 is out of question), ada konsumsinya (makin enak makin ok), ga terlalu malem (ini poin penting), dan yang paling penting... minta ke dosen buat ga ngasih tugas maupun kuis di beberapa hari/minggu berikutnya.

selama masih banyak tugas mah... jangan terlalu banyak berharap.

well, just my 2 cents...

Anonymous said...

selamat yah kk...

*hore, pertama!*

Anonymous said...

Hanya yang datang hearing atau tidak.. Hasil nya sudah keluar.. Dan semoga sang pengemban amanah 114 massa himpunan ini bisa melakukan apa yang diniatkan dengan baik.. :)

PS : Kepengurusan baru.. Akhirnyaaaaaaa.... :'D

~[sil]

Anggriawan Sugianto said...

congratz...

ditunggu janji2nya ^-^

@sila: hehehe.. akhirnya juga :)

Anonymous said...

ah, pakek susah.. komen aja bingung mesti kemana... :)

ngomong apa yach? males ngomong ach, ngetik aja.. :D

bal, selamat ya ball.. btw, jangan lupa saranku yang tadi qta omongin.

Btw, inget juga.. You are not the best, but you are the one whom we trust. So, jangan lupa daratan. Buka terus saran & kritikan dari temen-temen.

Tanpa saran & kritikan dari temen-temen, you are nothing. Karena saat ada saran & kritikan itu, berarti masih banyak orang yang peduli sama kamu, bal.

Btw, gut luck and success for you and HMIF.

nb: buat sila and anggri, gue setuju banget.. Ahirnya bisa berganti kepengurusan.. Fuuiihhh,,, :)