Sunday, July 15, 2007

We fought bravely!*

Ini tentang pertandingan Indonesia vs Saudi Arabia.

Saya memang bukan pesepakbola, sekedar ikut2 main bola saja sih sering. Saya bukan pula seorang ahli taktik, pengalaman melatih saya hanya di Football Manager. Saya hanya seorang penggemar yang ingin menunjukkan apresiasi kepada timnas Indonesia. Oleh karena itu, maaf2 dulu nih kalau sedikit 'uraian' saya ini ternyata agak2 ngawur. Ampun..., saya cuma orang awam. Ampun bang, punten a, ampun mas... . :p

Kita** kalah memang, tapi kekalahan itu tidak membuat saya berkecil hati. Sedih? Jelas. Bagaimana tidak sedih jika tim yang dibela kebobolan di menit terakhir. Tapi saya bangga dengan permainan yang ditunjukkan oleh pemain2 timnas. Kita kalah sih, tapi kita bermain bagus, rapi, dan yang paling penting: penuh determinasi.

Selama hampir sembilan puluh menit, para pemain menunjukkan determinasi yang luar biasa: ngotot. Syamsul Chairudin dan Firman Utina tampil all out. Gol Elie Aiboy merupakan bukti betapa ngototnya Syamsul bermain. Dalam kondisi nyaris jatuh, Syamsul masih sempat memberikan assist yang akhirnya diselesaikan dengan tenang oleh Elie, sekaligus membayar kegagalannya melakukan rebound terhadap tendangan Budi Sudarsono di menit2 awal babak pertama.

Saya hanya bisa mengungkap sekelumit*** statistik saja. Shoot on goal kita tidak sedikit. Begitu pula percobaan tembakan yang meleset. Penguasaan bola semakin meningkat, dari 36 – 64 di awal babak pertama hingga 43 – 57 di akhir pertandingan. Memang timnas masih banyak melakukan 'pelanggaran yang tidak perlu' (and one of those turns to a free kick that costs us our lose), namun kepemimpinan wasit pada pertandingan tadi pun menurut saya perlu dipertanyakan.

Akhirnya masalah fisik pula lah yang 'mengalahkan' timnas. Menit2 terakhir pemain2 sudah kehabisan stamina (meskipun masih menunjukkan determinasi yang tinggi). Dua gol yang kita terima pun lahir dari heading dan kita memang 'kalah postur' dalam hal ini (meskipun masih dibantah, “makanya.. marking yang bener!”).

Saya tidak ingin lebih lanjut menyaingi tabloid2 olahraga, karena kalau harus saingan jelas mereka menang: mereka sudah bertahun2 membuat tulisan tentang penampilan para pemain, jalannya pertandingan, dan lainnya. Makanya, saya cukupkan pembahasan soal segala tetek bengek yang berbau 'analisis pertandingan'.

Saya hanya ingin katakan: saya bangga dengan permainan timnas saat melawan Saudi Arabia. Saya bangga bahwa kita ternyata bisa meladeni tim dengan level piala dunia. Saya bangga bahwa juara tiga kali Piala Asia ini butuh waktu hingga menit akhir untuk membuat gol penentu. Saya bangga bahwa pemain2 timnas bermain ngotot dengan segala kelebihan dan kekurangan yang mereka punya selama nyaris 90 menit pertandingan. Saya masih bisa bilang, “lo ga bisa gampang disini, ini kandang kita!”

Piala Asia 2007 belum berakhir buat kita. Kamis nanti kita melawan Korea Selatan, tim dengan kualitas piala dunia juga (prestasi terhebat Korea Selatan: semifinalis piala dunia!). Melawan mereka tidak akan mudah, tapi mereka juga bukan untuk ditakuti. Ayo timnas, fight bravely! So even if we should lose in the field we don't lose our honor. So even if we should lose in the field, I will still be able to say, “we fought bravely!!”****

--

* sebenarnya saya sebisa mungkin menghindari penggunaan bahasa asing untuk tulisan yang ini, tapi sulit menemukan kalimat yang sepadan dalam bahasa Indonesia untuk membuat kalimat ini tidak terkesan 'corny'

** kata 'kita' dalam tulisan ini sebagian besar digunakan sebagai ungkapan pars pro toto lho...

*** ceile! bahasanya... 'sekelumit' :p

**** alasan yang sama dengan *

***** saya jadi optimis dengan perkembangan sepakbola Indonesia nih melihat perkembangan timnas sekarang, ayo maju terus timnas!!

Friday, July 13, 2007

Sheila on 6!

Wuaduh.. apa nih? Band baru ya? Namanya koq plagiat betul!

Sabar.. sabar.. . Judul diatas sekedar pancingan saja, supaya yang melihat bertanya2 apa kiranya yang bakal saya tulis. Hm.., karena permainan MLM para blogger2, jadilah saya harus menuliskan enam keanehan tentang diri saya. Katanya mbak2 yg men-tag saya, “blog kamu serius melulu sih isinya!” Iya apa? Hehe.

Kenapa saya tulis judulnya begitu, ya supaya Anda tertarik saja. Saya sempat berpikir, “why would people be interested about '6 weird things about Iqbal Farabi', I'm not even a celebrity! :p But maybe they will be wondering about this Sheila on 6!”

Wah, sulit ini! Harus menuliskan enam keanehan diri sendiri... . Hm, dalam hati terkecil pasti inginnya sih tidak mempermalukan diri sendiri dihadapan jutaan pasang mata -ceile! emangnya acara empat mata! ini blog berapa orang sih yang ngunjungin?!- dan biasanya keanehan diri kan membuat kita menjadi tampak 'bodoh' di depan orang lain. Tapi yasudahlah, jatoh jatoh deh pasaran gw! Hehe.

Mari kita mulai:

  1. Saya tidak bisa naik sepeda!

    Ha? Yang bener?! Iya, bener, serius. Saya, Iqbal Farabi, usia 21 tahun, hingga detik ini masih belum bisa naik sepeda. Kalau sekedar naik saja sih bisa, maksudnya ya mengendarai sepeda. Saya nampaknya bisa digolongkan sebagai anak dengan 'masa kecil kurang bahagia'. Maen keluar jarang, maen hujan tidak boleh, anak rumahan lah. Makanya sejak kecil teman bermain saya selain teman2 sekolah hanyalah Sega 16 Bit. Sini, adu main Mortal Kombat sama saya, paling jagoan! Tapi jangan ajak saya balap sepeda ya... . :p

    -it starts getting embarassing-

  2. Saya tidak bisa berenang!

    Ha? Iya, iya, memang ga bisa berenang! Untungnya postur saya cukup tinggi sehingga setiap kali ada acara sekolah yang harus mempertemukan para siswanya dengan kolam renang saya selalu selamat karena saya cukup berdiri saja di kolam, kaki saya bisa menyentuh dasar kolam dan kepala saya masih diatas permukaan air. Hehe.

    -iya.. iya..., kesian amat ini orang! you may think so-

  3. Seandainya boleh dalam agama Islam, saya pasti sudah ber-tattoo!

    Bener, lho! Saya seringkali bertanya kepada orang2, “kalo lo dikasih wild card untuk boleh ngelakuin suatu hal yang sebenernya dosa, lo mau dikasih wild card untuk apa?” Sementara sebagian besar orang menjawab hal2 yang berkaitan dengan seksualitas dan makanan -maksudnya boleh nyicipin makanan/minuman yg haram- untuk pertanyaan tadi, saya akan menjawab, “pasang tattoo!”

    I really want to have a tribal tattoo on my body so bad! Satu saja, yang artistik tapi. Tattoo tribal itu kira2 seperti apa ya..., um, seperti lambang hokage yang ada di komik 'Flame of Recca' lah.

  4. Kadang2 saya berkhayal saya punya sayap

    Halah2, apalagi ini? Eh tapi serius lho, kadang2 saya berkhayal, dengan setting yang selalu di 7606, tiba2 saya meronta2 di bangku saya dan keluar sayap dari punggung saya, “bret!” robeklah baju saya karena sayap yang memaksa keluar dari punggung -dan nampaklah body saya nan ramping dan seksi-. Oiya, ini sayapnya jangan dibayangkan sayap yang bagus seperti miliknya salah satu tokoh di X – Men 3 itu ya. Bukan, bukan macam itu. Apalagi sayap kain macam Superman. Tah pa pa! Sayapnya tuh seperti sayap Pterodactyl. Hahahaha. Khayalan yang aneh kan?

  5. Saya suka sekali memperhatikan orang lain berbusana

    Bukan memperhatikan orang lagi ganti baju lho, jelas bukan. I'm not a pervert! Ya maksudnya saya suka memperhatikan apakah busana yang dikenakan orang2 itu bagus dalam artian: sepadan warnanya, digunakan dalam occasion yang tepat, dan cocok untuk postur orang itu. Terus apa anehnya? Um, anehnya.., saya sendiri sebenarnya tidak terlalu memperhatikan bagaimana saya berbusana! Nampaknya tidak jarang warna baju dan celana saya 'nabrak'. :D

    Oiya, itu utamanya saya memperhatikan bagaimana lawan jenis saya berbusana. Eits. sabar dulu, I'm still not a pervert! Um, menurut saya wanita seharusnya berbusana lebih baik daripada pria. Lho, kenapa? Terserah mau dibilang isu gender atau apa, whatever! Yang jelas saya tetap percaya bahwa Tuhan menganugerahi wanita dengan 'sense of beauty' yang lebih baik: mereka pandai dalam membuat sesuatu menjadi lebih indah. Tulisan kaum perempuan rata2 lebih bagus dan rapi daripada tulisan laki2, perempuan biasanya pandai mendekorasi, ya hal2 semacam itu lah. Harusnya mereka juga pandai dong memperindah diri sendiri, salah satunya dalam berbusana. Oiya, kriteria saya soal berbusana yang indah itu ada dua: bagus -bagusnya seperti yg telah saya deskripsikan diatas- dan santun -baca: menutup aurat!-. Sayang sekali dalam keseharian saya jarang menemukan orang yang berbusana memenuhi kedua kriteria ini. Ada sih, bisa saya kasih linknya malah, tapi tak usahlah, jadi gosip nanti.

  6. Saya suka berkhayal -dan berharap mungkin- bahwa saya punya alter ego

    Seperti yang di buku '24 Wajah Billy' itu lah. Makanya saya sempat membuat sebuah blog lain untuk alter ego saya -tidak ingin saya sebutkan alamatnya disini- supaya bisa menyalurkan emosi2 saya yang lain dalam bentuk tulisan. Tapi akhirnya blog itu terbengkalai juga, haha, mengurusi dua blog ini saja sulit, apalagi tiga! Dalam beberapa komentar di blog orang lain pun saya sempat menggunakan nama lain yang memang saya tugaskan sebagai alter ego yang 'pedas' dan tidak ramah. Hehe. Yang merasa blognya pernah saya komentari sebagai alter ego yang lain, please don't reveal it here, ok? I beg you... .

Oiya, tapi ini saya mau protes sama yang membuat permainan ini pertama kali, kenapa enam keanehan sih? Bukannya biasanya angka yang unik itu angka '7' ya? Mulai dari 7 wonders, jumlah nada -tanpa menghitung nada kromatik- ada 7, snow white and 7 dwarves, surga ada 7 macam, neraka ada 7 macam juga, Boeing 747 -mulai ga nyambung-, Sheila on 7, Blink 172, SUM 71, Greenday 77, Seven and the Coconut Tree -udah, udah, dah mulai ga bener nih-, pokoknya biasanya mah angka '7'! Kenapa ini tiba2 angka '6'?

Oiya, terakhir, saya harus tag enam orang lain ya? Berdasarkan ide brilian dari Ibu Upik, saya akhirnya memutuskan untuk men-tag DE saja. Katanya sih DE sekarang orangnya serius2 -padahal kita imut2 koq-, nah makanya ini coba mengurangi image tersebut. Here it goes:

  1. Ahmad Zamakhsyari Siddiq

    Si danlap swasta ini, pingin tau kan apa keanehannya!!

  2. Raymond Ralibi

    Lha ini lagi orang, daripada mengurusi KP Tower saja, ada baiknya saya menambahkan pekerjaan buat Ibi.

  3. Lovinta Happy

    Dengan men-tag Vinta rasanya saya sedang memastikan bahwa semua anggota divisi gosip yang lain akan kena tag juga, termasuk tiga DE lainnya yang membelot ke divisi gosip: Alsa, Syiva dan Inay.

  4. Fajar Dwi Anggara

    Ini mas Angga agak kalem sekali orangnya. Sekali2 berbagilah keanehan sama kita2.

  5. Dwinanto Cahyo

    Ya, sebagai ketua divisi yang paling mudah disinyalir sebagai divisi yang serius, bung Nanto harus menjawab tantangan enam keanehan ini! -padahal bung Nanto rasanya tidak seserius yang diberitakan di aneka infotainment dan tabloid gosip-

  6. Catur Wirawan

    Catur yang sedang belajar bersabar ini