Sebuah sore yang biasa saat saya berjalan tergesa dari Plesiran menuju kampus, ada kumpul yang harus saya hadiri dalam waktu kurang dari setengah jam lagi. Dan saya, dalam kasus saya tidak hanya merepresentasikan diri sendiri, umumnya cukup rewel terhadap ketepatan waktu. Oleh karena itu, dalam keadaan seperti sore tersebut, biasanya saya akan berkali - kali mengambil hp untuk sekedar melihat jam berapa tepatnya sekarang. Dan.. ups! My phone was running out of power.
Thus... dalam kondisi yang sama sekali tidak saya sangka, di jalan Plesiran yang lenggang sore itu, diantara deretan bangunan kecil yang jika pagi merupakan warung - warung tempat sarapan para mahasiswa, sebuah toko reparasi arloji mengobral beberapa pasang jam tangan dengan harga hanya: 8 ribu saja. It won't take even 5 minutes to pick a watch, pay the sales 10k and receive the 2k return, that's what I thought. With not so much consideration... there I went buying an 8k rupiahs watch!
Saya orang yang agak terlalu mementingkan faktor fungsionalitas. Saya termasuk orang yang tidak habis pikir bagaimana sepotong pakaian bisa berharga jutaan rupiah, sebuah tas atau sepasang sepatu bisa berharga puluhan juta rupiah, atau mengapa sebuah ponsel harus dilengkapi dengan berlian! Those don't add any functionality to the product.
Saya tidak suka membeli benda yang tidak ada "benchmarking" nya. That's why, most of dress I have, shoes I wear or bag I carry were bought by someone else than me: my mother, my sisters, or my girlfriend. Kenapa? Karena... saya memang umumnya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikan mahal atau murahnya sebuah produk yang tidak bisa diukur.
Konon katanya ada harga ada kualitas, dan dalam kebanyakan kasus... itu benar. Sebutlah merk - merk laptop tertentu yang harganya lebih mahal dibanding merk laptop lainnya pada spesifikasi yang sama. Umumnya memang "laptop mahal" tersebut memiliki benchmark yang lebih baik dibandingkan yang "lebih tidak mahal". Atau sepatu basket Spalding saya -the most expensive fashion product I ever have- memang lebih tahan lama dibandingkan sepatu murah yang saya beli di pasar dekat rumah. Atau tas ransel dengan harga yang lebih mahal biasanya memang memiliki kompartemen yang lengkap dan cenderung lebih aman untuk menyimpan benda - benda macam laptop atau kamera. But I do think that there are limits to how expensive a product can be based on their functionalities!
Watches, in the end, should only used to tell us time... not to tell people of how rich someone is. Shoes in the end will stick below my feet and deal with any dirty things I step on, it won't be put on my head like a crown. I do dress differently in different occasion: it won't be good wearing a t-shirt to come to an important meeting; I always wear formal suit when attending my office; It will be ridiculous to wear a Koko to run joggin in Sabuga; It will even be more weird to wear a training and a jumper on Idul Fitri feast. But dresses in the end should only cover my body and suit to occasions I deal with. Dress, shoes, watches, phone cell, laptop, or any other product is only devices for me... and devices won't ever define people who use them!
Then, there I went picking up an 8k rupiahs watch. It ended that watch could only stand for 3 days. Talinya putus -iki angel boso inggrise-. Well... 8k rupiahs I spent that afternoon at least tell me that... prices do provide some qualitites! But I still believe that there should be limit of how expensive every products can be... . That's why, if I ever one day buy another watch.... it might be somewhere around 80k - 180k watch that can last for years, but I won't buy an 8m watch for any reason, definitely!
Thus... dalam kondisi yang sama sekali tidak saya sangka, di jalan Plesiran yang lenggang sore itu, diantara deretan bangunan kecil yang jika pagi merupakan warung - warung tempat sarapan para mahasiswa, sebuah toko reparasi arloji mengobral beberapa pasang jam tangan dengan harga hanya: 8 ribu saja. It won't take even 5 minutes to pick a watch, pay the sales 10k and receive the 2k return, that's what I thought. With not so much consideration... there I went buying an 8k rupiahs watch!
Saya orang yang agak terlalu mementingkan faktor fungsionalitas. Saya termasuk orang yang tidak habis pikir bagaimana sepotong pakaian bisa berharga jutaan rupiah, sebuah tas atau sepasang sepatu bisa berharga puluhan juta rupiah, atau mengapa sebuah ponsel harus dilengkapi dengan berlian! Those don't add any functionality to the product.
Saya tidak suka membeli benda yang tidak ada "benchmarking" nya. That's why, most of dress I have, shoes I wear or bag I carry were bought by someone else than me: my mother, my sisters, or my girlfriend. Kenapa? Karena... saya memang umumnya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikan mahal atau murahnya sebuah produk yang tidak bisa diukur.
Konon katanya ada harga ada kualitas, dan dalam kebanyakan kasus... itu benar. Sebutlah merk - merk laptop tertentu yang harganya lebih mahal dibanding merk laptop lainnya pada spesifikasi yang sama. Umumnya memang "laptop mahal" tersebut memiliki benchmark yang lebih baik dibandingkan yang "lebih tidak mahal". Atau sepatu basket Spalding saya -the most expensive fashion product I ever have- memang lebih tahan lama dibandingkan sepatu murah yang saya beli di pasar dekat rumah. Atau tas ransel dengan harga yang lebih mahal biasanya memang memiliki kompartemen yang lengkap dan cenderung lebih aman untuk menyimpan benda - benda macam laptop atau kamera. But I do think that there are limits to how expensive a product can be based on their functionalities!
Watches, in the end, should only used to tell us time... not to tell people of how rich someone is. Shoes in the end will stick below my feet and deal with any dirty things I step on, it won't be put on my head like a crown. I do dress differently in different occasion: it won't be good wearing a t-shirt to come to an important meeting; I always wear formal suit when attending my office; It will be ridiculous to wear a Koko to run joggin in Sabuga; It will even be more weird to wear a training and a jumper on Idul Fitri feast. But dresses in the end should only cover my body and suit to occasions I deal with. Dress, shoes, watches, phone cell, laptop, or any other product is only devices for me... and devices won't ever define people who use them!
Then, there I went picking up an 8k rupiahs watch. It ended that watch could only stand for 3 days. Talinya putus -iki angel boso inggrise-. Well... 8k rupiahs I spent that afternoon at least tell me that... prices do provide some qualitites! But I still believe that there should be limit of how expensive every products can be... . That's why, if I ever one day buy another watch.... it might be somewhere around 80k - 180k watch that can last for years, but I won't buy an 8m watch for any reason, definitely!
3 comments:
How 'bout cars, mate?
oalaaaahh, ini beneran ceritanya tentang "An 8K Watch" to ya... dikirain ada cerita tentang kumpulnya, hehe...
tapi bal, terkadang pada kenyataannya "devices do define people who use them"... it's real in nowadays world...
@ echaboy: haven't thought to buy any. tapi keknya, gw mah teuteup, benchmarking defines price.
@ dimas.mango: ya iyalah, tentang 8k watch. kekekekekeke. menurut gw mah, itu masalah perspektif, apakah kitam enilai orang dari mahal engganya baju yang dia pake, keren engganya mobil yang dia kendarai, etc. well.. I hope I don't.
Post a Comment