Di sela pengerjaan tugas PPL yang semakin genting dan semakin memusingkan -I'm so confused with this 'MVC with PHP' things!-, saya memutuskan untuk refresh sebentar dan menulis seusatu yang sudah sangat ingin saya tuliskan di blog ini sejak lama.
Ide soal 'saya-benci-hp' ini sebenarnya sudah cukup sering saya obrolkan dengan teman - teman dalam banyak kesempatan, tapi kemudian teringat kembali karena kejadian beberapa hari lalu. Ceritanya, saya sedang menanti transfer bulanan dari babe. Pada hari sebelumnya saya sudah meminta beliau segera mentransfer uang bulanan kepada saya. Pada hari H, sekitar pukul 11.00, saya menerima sms, "bal, no rek iqbal berapa? papa mau transfer nih". Dung! No rekening tersebut hanya ada di hp saya yang rusak dan di buku tabungan saya yang keduanya ada di kos!
Saya benci hp!
Lho, kenapa? Apa hubungannya?
Karena menurut saya, gara gara hp orang jadi meremehkan janji. Maksud? Seperti contoh kejadian transfer saya tadi, ayah saya nampaknya beranggapan, "ah, nomor rekening iqbal ditanyanya besok aja lah pas mau transfer". Atau mungkin Anda juga sering berjanji dengan orang lain, "ketemuan hari senin jam berapa?" atau "ketemuan di Ciwalk dimananya?" dan mendapat jawaban, "ntar aja gw sms!"
Buat saya, akhirnya hp jadi menyebalkan karena banyak sekali orang yang kemudian mengecilkan janji. Contoh diatas baru contoh tentang peremehan detil janji seperti tempat dan waktu. Tak jarang pula justru janjinya sendiri yang diabaikan. Misal, "minggu depan kumpul lagi di jam dan tempat yang sama," namun pada tempat dan waktu yang dimaksud ternyata orang orang yang Anda undang tidak hadir dan esoknya memberikan alasan, "sori, kemaren gw kira ga jadi, bis ga ada jarkomnya sih..."
Saya sendiri juga pernah melakukan hal hal diatas. Makanya, sekarang saya selalu mengatakan begini saat membuat janji, "defaultnya kita kumpul minggu depan jam sekian, kalo ga ada jarkom berarti kumpulnya jadi!" Pulsa itu mahal bung! :p
Ok, that's it. Time to back to work.
Ide soal 'saya-benci-hp' ini sebenarnya sudah cukup sering saya obrolkan dengan teman - teman dalam banyak kesempatan, tapi kemudian teringat kembali karena kejadian beberapa hari lalu. Ceritanya, saya sedang menanti transfer bulanan dari babe. Pada hari sebelumnya saya sudah meminta beliau segera mentransfer uang bulanan kepada saya. Pada hari H, sekitar pukul 11.00, saya menerima sms, "bal, no rek iqbal berapa? papa mau transfer nih". Dung! No rekening tersebut hanya ada di hp saya yang rusak dan di buku tabungan saya yang keduanya ada di kos!
Saya benci hp!
Lho, kenapa? Apa hubungannya?
Karena menurut saya, gara gara hp orang jadi meremehkan janji. Maksud? Seperti contoh kejadian transfer saya tadi, ayah saya nampaknya beranggapan, "ah, nomor rekening iqbal ditanyanya besok aja lah pas mau transfer". Atau mungkin Anda juga sering berjanji dengan orang lain, "ketemuan hari senin jam berapa?" atau "ketemuan di Ciwalk dimananya?" dan mendapat jawaban, "ntar aja gw sms!"
Buat saya, akhirnya hp jadi menyebalkan karena banyak sekali orang yang kemudian mengecilkan janji. Contoh diatas baru contoh tentang peremehan detil janji seperti tempat dan waktu. Tak jarang pula justru janjinya sendiri yang diabaikan. Misal, "minggu depan kumpul lagi di jam dan tempat yang sama," namun pada tempat dan waktu yang dimaksud ternyata orang orang yang Anda undang tidak hadir dan esoknya memberikan alasan, "sori, kemaren gw kira ga jadi, bis ga ada jarkomnya sih..."
Saya sendiri juga pernah melakukan hal hal diatas. Makanya, sekarang saya selalu mengatakan begini saat membuat janji, "defaultnya kita kumpul minggu depan jam sekian, kalo ga ada jarkom berarti kumpulnya jadi!" Pulsa itu mahal bung! :p
Ok, that's it. Time to back to work.