Ini tentang pertandingan Indonesia vs Saudi Arabia.
Saya memang bukan pesepakbola, sekedar ikut2 main bola saja sih sering. Saya bukan pula seorang ahli taktik, pengalaman melatih saya hanya di Football Manager. Saya hanya seorang penggemar yang ingin menunjukkan apresiasi kepada timnas Indonesia. Oleh karena itu, maaf2 dulu nih kalau sedikit 'uraian' saya ini ternyata agak2 ngawur. Ampun..., saya cuma orang awam. Ampun bang, punten a, ampun mas... . :p
Kita** kalah memang, tapi kekalahan itu tidak membuat saya berkecil hati. Sedih? Jelas. Bagaimana tidak sedih jika tim yang dibela kebobolan di menit terakhir. Tapi saya bangga dengan permainan yang ditunjukkan oleh pemain2 timnas. Kita kalah sih, tapi kita bermain bagus, rapi, dan yang paling penting: penuh determinasi.
Selama hampir sembilan puluh menit, para pemain menunjukkan determinasi yang luar biasa: ngotot. Syamsul Chairudin dan Firman Utina tampil all out. Gol Elie Aiboy merupakan bukti betapa ngototnya Syamsul bermain. Dalam kondisi nyaris jatuh, Syamsul masih sempat memberikan assist yang akhirnya diselesaikan dengan tenang oleh Elie, sekaligus membayar kegagalannya melakukan rebound terhadap tendangan Budi Sudarsono di menit2 awal babak pertama.
Saya hanya bisa mengungkap sekelumit*** statistik saja. Shoot on goal kita tidak sedikit. Begitu pula percobaan tembakan yang meleset. Penguasaan bola semakin meningkat, dari 36 – 64 di awal babak pertama hingga 43 – 57 di akhir pertandingan. Memang timnas masih banyak melakukan 'pelanggaran yang tidak perlu' (and one of those turns to a free kick that costs us our lose), namun kepemimpinan wasit pada pertandingan tadi pun menurut saya perlu dipertanyakan.
Akhirnya masalah fisik pula lah yang 'mengalahkan' timnas. Menit2 terakhir pemain2 sudah kehabisan stamina (meskipun masih menunjukkan determinasi yang tinggi). Dua gol yang kita terima pun lahir dari heading dan kita memang 'kalah postur' dalam hal ini (meskipun masih dibantah, “makanya.. marking yang bener!”).
Saya tidak ingin lebih lanjut menyaingi tabloid2 olahraga, karena kalau harus saingan jelas mereka menang: mereka sudah bertahun2 membuat tulisan tentang penampilan para pemain, jalannya pertandingan, dan lainnya. Makanya, saya cukupkan pembahasan soal segala tetek bengek yang berbau 'analisis pertandingan'.
Saya hanya ingin katakan: saya bangga dengan permainan timnas saat melawan Saudi Arabia. Saya bangga bahwa kita ternyata bisa meladeni tim dengan level piala dunia. Saya bangga bahwa juara tiga kali Piala Asia ini butuh waktu hingga menit akhir untuk membuat gol penentu. Saya bangga bahwa pemain2 timnas bermain ngotot dengan segala kelebihan dan kekurangan yang mereka punya selama nyaris 90 menit pertandingan. Saya masih bisa bilang, “lo ga bisa gampang disini, ini kandang kita!”
Piala Asia 2007 belum berakhir buat kita. Kamis nanti kita melawan Korea Selatan, tim dengan kualitas piala dunia juga (prestasi terhebat Korea Selatan: semifinalis piala dunia!). Melawan mereka tidak akan mudah, tapi mereka juga bukan untuk ditakuti. Ayo timnas, fight bravely! So even if we should lose in the field we don't lose our honor. So even if we should lose in the field, I will still be able to say, “we fought bravely!!”****
--
* sebenarnya saya sebisa mungkin menghindari penggunaan bahasa asing untuk tulisan yang ini, tapi sulit menemukan kalimat yang sepadan dalam bahasa Indonesia untuk membuat kalimat ini tidak terkesan 'corny'
** kata 'kita' dalam tulisan ini sebagian besar digunakan sebagai ungkapan pars pro toto lho...
*** ceile! bahasanya... 'sekelumit' :p
**** alasan yang sama dengan *
***** saya jadi optimis dengan perkembangan sepakbola Indonesia nih melihat perkembangan timnas sekarang, ayo maju terus timnas!!